08 April 2008

Apa itu Salafi dan Siapa Tokoh Mereka?

Penulis: Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi


Jawab: Salafi adalah nisbah kepada salaf.

Salaf sendiri artinya adalah para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para pengikut mereka (tabi'in) dengan baik dari penghuni tiga kurun yang dimuliakan dan yang setelah mereka, inilah yang disebut dengan salafi. Bernisbah kepadanya artinya bernisbah kepada apa yang dipegangi oleh para shahabat Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dan kepada jalan ahlul hadits.Dan ahlul hadits adalah para pengikut manhaj salafi yang berjalan di atasnya.

Maka salafi adalah sebuah aqidah dalam masalah nama-nama Allah dan sifat-sifatNya. Juga sebuah aqidah dalam masalah qadar, aqidah dalam masalah shahabat, dan seterusnya. Maka para salaf beriman kepada Allah dan dengan nama-namaNya yang indah dan sifat-sifatNya yang tinggi yang Allah sendiri sifatkan diriNya dengannya dan yang disifatkan oleh RasulNya shallallahu 'alaihi wa sallam.

Mereka (para salaf) beriman kepadaNya menurut bentuk yang sesuai dengan kemuliaan Allah tanpa melakukan tahrif (merubah kata hingga merubah makna), tamtsil (memisalkan Allah dengan makhluk), tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk), ta'thil (meniadakan sifat bagi Allah atau menyatakan Allah tidak memiliki sifat apapun) dan ta'wil (mengartikan dengan salah, seperti misal; tangan Allah diartikan kekuasaan Allah. Ini salah. Tangan Allah diartikan juga dengan tangan Allah. Tapi tentunya tidak boleh menyerupakannya dengan tangan makhluk-red).

Mereka para salaf juga beriman kepada qadar baiknya dan buruknya. Dan tidak sempurna iman seseorang hingga dia beriman dengan qadar yang Allah taqdirkan atas para hambaNya. Allah berfirman: "Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan dengan qadarnya" (Al Qamar: 49)

Adapun dalam masalah shahabat, maknanya adalah beriman bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam wajib kita ridho kepada mereka dan meyakini bahwa mereka adalah orang yang adil. Mereka adalah sebaik-baik ummat dan sebaik-baik kurun/generasi. Dan meyakini bahwa mereka semua baik. Ini berbeda dengan keyakinan Syi'ah dan Khawarij yang mengkafirkan para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan tidak menghormati mereka.

Adapun dalam salafi tidak ada tokoh selain Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah pemimpin kelompok ini dan panutan mereka. Dan juga para shahabat adalah panutan mereka. Dasar hal ini adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Telah terpecah orang-orang Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan dan terpecah orang Nashara (Nasrani) menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan akan terpecah ummatku (Islam) menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya dalam neraka, kecuali satu golongan. Para shahabat bertanya: Siapakah mereka, wahai Rasulullah? Beliau berkata: Mereka adalah orang yang berdiri diatas apa yang aku dan para shahabatku berdiri diatasnya." (HR Abu Daud dan dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shohih Sunan Abu Daud 3/115).

Dan juga Beliau bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Irbadh bin Sariyah radhiallahu 'anhu yang menerangkan tentang khuthbah beliau yang padanya beliau berwasiat untuk bertaqwa kepada Allah, maka beliau berkata: "Aku wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat, walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habsyi." Kemudian Beliau menyuruh untuk berittiba' kepada sunnahnya dan sunnah para khulafaur rasyidin al mahdiyin (khalifahnya yang mendapatkan petunjuk dan hidayah). Beliau katakan: "Gigitlah (sunnah itu) dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah kalian dari perkara-perkara yang baru dalam agama, karena setiap perkara yang baru adalah bid'ah dan setiap kebid'ahan adalah sesat." (HR Turmudzi dan dishohihkan Syaikh Al Albani dalam Shohih Sunan Turmudzi no.2830).

Sumber : Buletin Islamiy Al-Minhaj, Edisi II Th. I
http://darussalaf.org/stories.php?id=237